
Sekitar pukul 19.00, semua peserta, anak-anak yang akan ujian,
telah berkumpul di lantai 2 Gedung Gereja Jemaat bawakaraeng didampingi oleh
orangtua mereka.
Kursih diatur membentuk setengah lingkaran dan menghadap kearah
mimbar, beberapa pengurus SMGT & PPGT turut dalam ibadah. Kedua pendeta jemaat
bawakaraengpun ikut mengambil bagian didalamnya, ibu Pendeta Reni Yusuf, S.Th
& Pendeta Yusuf paliling, S.Th.
Ibadah di mulai dengan menyanyikan pujian “HARI INI HARI YANG
TELAH DI JADIKAN TUHAN” yang dipimpin oleh Liturgis, K’ Deby. Kemudia dilanjutkan
dengan DOA pembukaan yang dipimpin oleh bapak pendeta Yusuf Paliling, S.Th,
yang akrab dipanggil Pdt. Yuspa ^_^.
Doa
pembacaan Alkitab dan serta khotbah sekaligus dipimpin oleh bapak pendeta
Yuspa. Dalam khotbahnya, tentunya selalu memberikan nasehat dan semangat
positif bagi para adik-adik yang akan ujian nantinya.
Ibadah yang dihadiri lebih dari 50 orang ini, terfokus dalam
mendengarkan Khotbah bapak Pendeta.


Resep keberhasilan sendiri adalah
Meminta kepada Allah, dan DIA akan memberikannya kepada kita, namun tentunya
dengan usaha.
Alkitab memberikan pemahaman
sukses kepada kita, yaitu:
-
Meminta
Meminta disini berarti berdoa kepada Allah,
seperti sebuah ungkpan bijaksana “Kerjakan apa yang telah kamu doakan, dan
doakan apa yang kamu kerjakan maka Allah akan mengerjakan apa yang kamu anggap
mustahil untuk kamu kerjakan.” Semuanya harus diawali dengan DOA
-
Carilah
Carilah artinya kita harus mencari, kita harus
berusaha, setelah kita berdoa, karna berdoapun jika tidak ada usaha sama saja
sia-sia.
-
Mengetuk
Mengetuk hampir sama dengan mencari. Ora
et labora atau berdoa dan bekerja.
Tuhan kita tau apa yang terbaik
bagi kita. Tuhan memberi kita keberhasilan sesuai dengan usaha kita. Tuhan
memberi kita waktu yang sama. Semua orang memiliki waktu 24 jam dalam sehari.
Yang membedakan adalah bagaimana sikap setiap orang itu terhadap waktu. Orang
sukses mampu memanfaatkan waktu sedangkan orang yang tidak sukses mengabaikan
untuk memanfaatkan waktu itu.
Tuhan tidak merancangkan
kecelakaan kepada anak-anak-Nya. Yang membuat kita gagal adalah diri kita
sendiri. Allah merancangakan keberhasilan dalam kehidupan kita. Untuk mendapatkan
hasil ujian yang baik, maka perlua belajar. Sebagai seorang siswa, tugasnya
hanyalah belajar, jika mengabaikan itu, sama dengan membuang peluang yang ada,
menyia-nyiakan waktu yang telah di berikan.
Dalam mengakhiri khotbahnya, pendeta menegaskan kepada orangtua agar menciptakan kondisi diruma,
kondisi yang bisa membuat anak untuk belajar dengan baik tanpa tekanan dan
mendukung anak didalam doa. Dan mengingatkan peserta yang akan ujian nantinya
agar tidak memikirkan hal-hal yang akan mengganggu konsetrasi, tetap percaya
diri dan selalu mengandalkan Tuhan.


Setelah doa berkat, peserta ibadah menyalami setiap anak-anak yang
akan ikut dalam ujian dan diakhiri dengan bersantap berkta bersama.