ada tiga sahabat yang selalu bersama-sama yang berasal dari desa KAPIPE. Alfa-Hazor-Malkia, itulah nama mereka, mereka tidak pernah berpisah sejak kecil, mereka selalu pergi bersama, masuk dalam sekolah yang sama, mengikuti pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus yang sama, dan mereka sangat aktif dalam bidang kerohania baik di sekolah maupun di gereja yang mereka tempati. sekarang mereka telah lulus untuk sekolah menengah atas. karena mereka tinggal di desa, mereka ingin melanjutkan sekolah mereka di kota dalam pulau yang mereka tinggali, mereka juga berharap bisa satu sekolah sama seperti waktu mereka masih di desa. namun dua dari mereka yaitu Alfa dan Malkia, sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi berhubung karena kondisi perekonomian orang tua mereka tidak cukup untuk itu. meskipun ke
dua anak tersebut sangat ingin untuk melanjutkan sekolahnya keperguruan tinngi, tetapi mereka juga tak ingin memaksakan kehendaknya kepada orangtuanya.
untuk kali ini, karena tidak mau mengecewakan sahabatnya, dia tidak ingin hal tersebut di ketahui oleh mereka, Alfa dan Malkia tidak saling mengetahui kalai mereka tidak akan melanjutkan sekolah mereka, meskipun mereka sudah merencanakan akan sekolah dimana nantinya. saat menunggu untuk pergi mendaftarkan diri, setelah ujian berakhir, ketiga sahabat tersebut selalu berkumpul di salah satu rumah dari antara mereka, seolah-olah tak ada masalah, Alfa dan Malkia tidak pernah mengingat masalah mereka ketika mereka berkumpul bersama.
tiba saatnya berangkat kekota untuk mendaftarkan diri. dengan perasaan yang sangat senang, Hazor mengemasi barang-barangnya. setelah selesai mengemasi keperluanya, dia kemudian pergi ke rumah kedua sahabatnya untuk berangkat bersama-sama. sehari sebelum berangkat, Alfa mengatakan yang sebenarnya kepada Malkia. mendengar perkataan Alfa, Malkia pun ikut menceritakan kejadian yang sebenarnya. mereka kemudia sepakat untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada Hazor dengan alasan untuk tidak membuat Hazor kecewa atau membatalkan keperiannya.
dengan mobil pribadi, Hazor kemudian tiba dirumah Alfa untuk menjemputnya dan pergi menuju kerumah Malkia juga untuk menjemputnya secara bersama-sama. karena Hazor sudah menganggap Alfa seperti saudaranya sendiri, Hazor kemudian mencari-cari barang Alfa yang akan dibawanya...masuk kedalam kamar Alfa dan berputar-putar disekitar ruang tamu, namun tak satupun tas yang dilihatnya. dengan perasaan kebingungan, Hazor kemudian bertanya kepada Malkia, "barang-barang yang kamu mau bawa ko' ngga kelihatan...?"
dengan senyum Alfa menjawab sahabatnya itu dengan penuh kata-kata yang meyakinkan Hazor bahwa dia belum bisa pergi dengan alasan-alasan yang membuat Hazor yakin bahwa Alfa akan menyusulnya nanti...dengan perasaan sedih, Hazor mengajak Alfa untuk pergi kerumah Malkia dengan harapan Malkia akan pergi bersamanya malam itu. setelah tiba di rumah Malkia...Hazor terlihat patah semangat, sedikit kecewa, dan sedih melihat kedua temannya tidak bisa ikut bersama-sama...dengan tekat yang bulat, Hazor pun ingin menunda kepergiannya malam itu, akan tetapi dengan dorongan kedua sahabatnya, dia akhirnya tetap pergi meskipun dalam keadaan yang sangat sedih berpisah dengan kedua sahabatnya tersebut, namun dengan penuh keyakinan bahwa kedua sahabatnya akan menyusul, diapun sedikit mulai semangat...
setelah dua minggu kepergian Hazor, Alfa dan Malkia mendengar kabar kalau waktu pendaftaran terakhir tinggal 3 hari lagi, mereka sudah berusaha untuk mengumpulkan uang dengan bekerja sampingan, namun tetap tidak akan cukup...perasaan yang kebingungan, kedua sahabat tersebut hanya bisa termenung di tempat mereka sering ngobrol, tidur, dan kegiatan-kegiatan lainnya ketika mereka berkumpul, rumah kecil diatas pohon besar di belakang rumah Malkia.
tepat pukul 6:00 sore, mereka bangun serentak dengan perasaan yang masih ngantuk dan sedikit kaget dengan datangnya sosok yang tidak asing lagi buat mereka, dan mendobrak pintu pada rumah pohon tersebut...Alfa dan Malkia langsung bangun dan memeluk sahabatnya yang baru datang dari kota tersebut...
dengan canda riang dan tawa mereka, rasa capek Hazor seakan-akan tidak dia rasakan dalam perjalanan yang saat tiba hanya menyimpan tasnya dan langsung pergi mencari kedua sahabatnya tersebut...waktu sudah menunjukkan pukul 8:15, mereka masih berada diatas rumah pohon tersebut, tiba-tiba mereka terdiam sejenak setelah Hazor mengatakan waktu pendaftaran terakhir tinggal 3 hari lagi...dengan perasaan yang tenang, Alfa dan diikuti Malkia mengatakan bahwa mereka munkin lanjut tahun berikutnya...mendengar perkataan kedua sahabatnya, Hazor duduk terdiam dengan pandangan mata ke kedua sahabatnya itu...suasana hening terjadi dalam rumah pohon tersebut di sertai dengan bunyi-bunyian binatang-binatang kecil...
dengan perasaan yang mau menerima perkataan kedua sahabatnya, Hazor kemudian mengambil dua buah hadiah yang dia bawa dari kota untuk kedua sahabatnya tersebut, hadiah yang berbentuk kotak...dengan rasa yang sedikit masi terpikir oleh perkataan mereka, Alfa dan Malkia kemudia membuka kotak tersebut dan meliha sebua baju kaos putih yang terbungkus plastik...dan perasaan yang tidak sabar, Alfa dan Malkia mengeluarkan baju tersebut dari palstiknya dan langsung mencobanya, dengan memperhatikan tulisan yang berwarna ungu yang terdapat di depan beju tersebut saat mau memakainya..."JESUS IS EVERYTHING FOR WE ALL" itulah tulisan yang tertera di baju kaos tersebut yang dipesan khusus oleh Hazor...setelah memakai baju tersebut, Alfa dan Malkia melihat satu benda lagi yang ikut dalam kotak tersebut, Alfa dan Malkia membuka benda tersebut dan melihat sebuah FORMULIR dalam map yang mereka barusan buka, sebuah formulir pendaftaran pada sebuah perguruan tinggi yang ada di kota...dengan perasaan yang masih kebingungan melihat map tersebut, Malkia dan Alfa menatap Hazor dengan wajah yang penuh tanya...
dengan tersenyum dan senang, Hazor menjawab pandangan mereka, katanya: "Saya Sudah Mengenal Kalian Sejak Dari Kecil Hingga Saat Ini, Meskipun Kita Sering Tertawa, Bercanda Ria Bersama-Sama Saat Menunggu Waktu Pendaftaran, Tetapi Saya Tahu Kalian Mempunyai Masalah Dan Itu Saya lebih tahu Ketika Kalian Menunda Untuk Berangkat Bersama-Sama Saat Itu"
"mengenai biaya untuk kedepannya, kita akan mencarinya bersama-sama." lanjutnya...
dengan perasaan yang tidak bisa di gambarkan, Alfa dan Malkia memeluk Hazor dan tetesan air matapun ikut meramaikan suasana girang tersebut..
dan akhirnya 2 hari sebelum penutupan, merekapun berangkat bersama-sama dan mengontrak sebuah rumah untuk mereka tinggali selama mereka sekolah di perguruan tinngi...tidak lama kemudian saat pengumuman, mereka lolos dengan peringkat terbaik dari sekian ratus pendaftar yang ikut...merekapun merayakannya pada hari itu juga dengan pergi ke Gereja mengucap syukur kepada Tuhan seperti kebiasaan mereka ketika mengalami sukacita maupun duka dalam hidup mereka...