Hari ini, 25 September 2012. saya bangun dengan berusaha untuk tidak kuatir akan apapun, kuucapkan syukur kepada Tuhan untuk mengawali aktivitasku.
sehari sebelumnya, saya memeriksa buku tabunganku dan kudapati hal yang akan membuatku kuatir, simpananku hanya cukup kupakai untuk 2-3 hari kedepan. mengingat hal itu, pikiranku mulai bertindak untuk mengatasi hal itu, namun nihil. saya tidak akan meminta ke orangtua, bukan hanya saya yang membutuhkan tapi adik-adikku juga.
saya kerja sambil magang disalah satu perusahaan kecil di kota tempatku kuliah. hampir 4 (empat) bulan telah kutekuni aktivitas di kantor itu. walaupun diupah, saya tetap tidak terlalu berharap akan hal itu. namun demikian tetap ada rasa kecewa. tujuanku sebenarnya hanyalah mencari pengalaman kerja untuk kugunakan kelak setelah selesai kuliah. dan namanya manusia, saya juga mebutuhkan sebuah kepastian, jadi mau tidak mau saya berpikir bahwa di sini saya memiliki upah walau hanya sedikit, tapi cukuplah untuk membantu mengurangi beban orangtuaku.
Di hitung hari saat saya mulai aktif di kantor itu, hari ini sudah dua bulan, upahku belum di kasih. walaupun sering telat, sekali lagi saya tidak mempermasalahkannya, toh, pelajaran yg saya terima di tempat itu lumayan banyak di banding jika saya harus kursus.
Pagi ini saya bangun, saya berusaha menutupi pikiranku dari kekuatiran, saya selalu percaya akan mujizat Tuhan yang tepat pada waktunya, seperti sebelum-sebelumnya. Saya berusaha beraktivitas seperti biasanya, walaupun kekuatiran berusaha mendongkrak keluar, saya ingat akan ayat ini "Janganlah kuatir akan hari esok, sebab hari esok memiliki kesusahannnya sendiri & janganlah kuatir akan hidupmu.", saya berusaha mengingat akan rencana-rencana masadepanku yang sungguh luar biasa.
Seperti biasa, saya ke kantor, menyalakan komputer, dan melanjutkan pekerjaan yang masih lanjutan dari hari-hari sebelumnya, merancang desain interior ruangan hotel dan dapur sebuah kantor.
Untuk membunuh rasa kuatir, saya membuka Handphone, memasang headshet dan mendengarkan lagu, saya ingin berusaha mendengarkan lagu sekuler, tapi hatiku beruasaha ingin memuji Tuhan, saya memutar lagu "SAMPAI" dari Album "I GIVING MY BEST" untuk menghancurkan rasa kuatir dan kekecewaanku.
Singkat Cerita, disiang hari sebelum makan siang, atasanku memanggil dan memberikan sesuatu yang saya tidak tau, setelah saya sadari itu adalah upah untuk bulan lalu, saya sangat bersyukur dan mengingat akan kebaikan Tuhan karna saya percaya, selalu ada jalan untuk anak-anaknya yang setia kepada-Nya.
Matius 6:25 --"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"--
Matius 6:34 ---" Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."---
Ulangan 15:6 ---"Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau."---
Mazmur 37:25 ---"Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;"---