SAHABAT YANG SETIA

HACI...
Anjing Kesayanganku yang selalu menghiburku. Sala satu sahabat saya memberikannya sebagai hadia ulangtahunku saat anjing itu masih kecil karna dia tau sangat tahu kalau saya sangat menginginkannya.

Saat pertama kali datang ke kota untuk kuliah, JEY, salah seorang sahabatku dari kecil, menyambutku di rumahnya dan mengajak saya berkeliling kota untuk mengenalkannya kepadaku setiap lokas-lokasi yang ada di situ agar terbiasa. Waktu berjalan-jalan di salah satu Pusat Perbelanjaan dalam kota. Saya melihat sebuah tokoh binatang dan mengejaknya masuk. Saya melirik setiap binatang-binatang itu dan melewatinya begitu saja tanpa mengamat-amatinya. Ketika tiba di salah satu kandang anjing, saya mengamti cukup lama, meninggalkan JEY yang masi mengamati anjing itu dan mendekati penjualnya, setelah puas, kami kembali dengan rasa letih yang bukan main. Seharian duduk di atas mobil, berjalan kaki dan berkeliling singgah di sana sini.

Setelah beberapa bulan, saya memilih untuk mengontrak rumah sendiri, walaupun Jey dan orangtuanya sangat melarang keras. Dengan alasan yang pasti, akhirnya mereka mengisinkannya juga dengan syarat yang harus saya terima, kalau tidak, saya tidak boleh pergi. Syaratnya, saya harus berkumpul dengan mereka saat hari sabtu dan minggu terutama saat hari-hari libur.

Jey adalah anak tunggal, orangtunya sangat mengel saya saat mereka masih satu kota dengan saya sebelum mereka pindah kekota untuk tugas pekerjaan. Saya memiliki seorang adik perempuan, namun saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah Jey saat itu. Sehingga kami mengenal dekat satu dengan yang lain.

Beberapa minggu setelah saya tinggal di rumah kontrakan, Saat ulangtahunku yang ke sembilan belas tahun, Jey memberikan seekor anak anjing yang sangat kuinginkan dari dulu, namun karna tinggal dirumah Jey, saya tidak pernah bisa untuk memilikinya.

Hari demi hari, Anjing itu tumbuh dewasa, saya selalu membawanya kemanapun saya pergi. Merawatnya dan mengajarinya banyak hal. Saat pulang kuliah, dia selalu menyambutku dengan perasaan yang sangat senang, berguling-guling di atas rumput taman seraya mengajakku bermain. Dengan kepintarannya, dia yang selalu membukakan pintu saat pulang atau saat menyambut Jey atau teman-teman lain yang ia sudah kenal yang datang kerumah.

Dia anjing yang sangat setia, setia menemaniku saat nonton, saat memancing bersama Jey, saat berjalan-jalan sore ditaman, menjagaku saat beristirahat, dan sebagainya.

Namun semuanya sirna saat dia sudah tidak bisa menemaniku lagi, gonggongannya dan tingkah lakunya yang selalu membuatku selalu dalam perasaan senang selalu terbayang ketika saya duduk atau berjalan-jalan ditempat biasa. Dia pergi untuk selamnya.
Ketika berangkat kekampus, Haci selalu tau apa yang aku perlukan, apa yang hendak ku bawa karna semuanya telah saya siapkan diatas meja tamu saat malam hari sebelum tidur, walaupun terkadang tidur larut bersama teman-teman. Saya mengambil jurusan arsitek dan selalu memiliki banyak tugas. Karna semalam tidur terlalu larut malam untuk mengerjakan banyak tugas gambar, saya telat bangun dan buru-buru kekampus  dan melupakan tas yang berisi tugas-tugas semalam, saya hanya menarik ransel dan lupa kalau tugas-tugas itu berada di luar rensel lalu pergi menggunakan sepeda motor.

Karna tau apa yang lupa saya bawa, saya kembali keruma untuk mengambilnya. Setelah kurang lebih sepuluh meter dari rumah, saya seperti ditabrak mobil besar yang melaju dengan sangat cepat, kaget dan tanpa terasa air mata menetes dengan sendirinya.  Didepanku, HACI berlari keluar dari gerbang rumah dan hendak menyebrang menemuiku yang masi terus menjalankan sepeda motor walaupun secara perlaha, tanpa memperhatikan keadaan, tiba-tiba mobil dari arah lain menabrak HACI yang sedang membawa dengan giginya sebuah tas kecil yang berisi tugas-tugasku. Dia terlempar dan masih mengigit tas itu dengan kuat. Walaupun jalanan itu, merupakan jalanan perumahan dan sangat jarang di lalui oleh kendaraan, jalanan itu tetap jalanan yang beraspal dan untuk menghindari kemacetan terkadang beberapa kendaraan harus melalui jalanan seperti itu.

Tanpa mengambil waktu lama, saya langsung meloncat dari motorku yang terbanting karna tidak terstandar dan langsung menghampiri HACI. Pemilik dari mobil itu kaget dan turun dari mobilnya. Melihat saya mengucurkan airmata yang masih menggunakan Helm dengan kaca transparan yang melepaskan tas dari gigitan Haci dan mengangkatnya, dia langsung membukakan pintu belakang seraya menyarankan saya menaikkan Haci keatas mobil dan membawanya ke dokter hewan. Motor saya,  saya hanya menelpon teman yang sekaligus tetangga saya agar memasukkannya kedalam rumah.

Dokter tidak bisa menolongnya. walaupun dengan Hati yang sangat terluka, hancur dan penuh dengan kedukaan dan kesedihan, namun satu yang tidak akan perna kulupakan, dia setia dan sangat setia, dia setia sampai akhir. Andai kau berada diposisiku, entah apa yang akan kamu lakukan. Rasa kehilangan itu tak bisa untuk diungkapkan. Walaupun hanya seekor binatang, dia adalah sahabat saya yang sangat setia.

Kalau binantang saja yang tidak memiliki akal dan kepintaran lebih dari manusia yang sangat SETIA SAMPAI AKHIR, bagaimana mungki kita yang memiliki segalanya, kepintaran dan akal budi tidak dapat SETIA kepada TUHAN..?? saya adalah majikan Haci dan sahabatnya, tetapi TUHAN, DIA bukan majikan kita, DIA adalah Sahabat yang sangat SETIA, Selalu ada walaupun kita selalu melukai hati-NYA, DIA adalah GEMBALA yang baik, BAPA yang sangat menyayangi kita...
SETIALAH KARNA DIA JUGA SETIA, DIA Sudah Mengorbankan Diri-NYA Diatas Kayu Salib Karna Kesetiannya Kepada Kita, Karna DIA Tidak Mau Kehilangan Kita....

~Blessing
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung... TYM